SELAMAT DATANG!

Welkom! Wellcom!!benvenuto!willkommen!Bienvenue!!
Semua kata diatas berarti SELAMAT DATANG! dari Indonesia.
Semoga kalian-kalian yang mengunjungi blog ini akan merasa nyaman dan nggak pulang pulang kaya Bang Toyib, atau malah kesasar Nyari Alamat Palsu kaya Ayu Ting-Ting,,,,,,,
"DON'T COPAS PLEASE!!! TRY TO BE HONEST GUYS!!"
Semoga betah dan nggak kapok mampirr. :D

Sunday, January 8, 2012

LATIHAN CINTA 7 (THE END)

oleh Aries Mawarni Putri pada 8 Januari 2012 pukul 16:32

Review:
Vinka pergi sekolah, untuk pertama kalinya dalam satu bulan Vinka naik mobil sendiri dan dia bertekat, inilah awalnya bersama Doni.
Tadi dia sudah sms Doni, mereka akan pergi ke kafe nanti malam.
###GALAU!###
Sore ini Vinka sudah bersiap-siap untuk acara jalan bersama Doni. Hari ini dia memakai dress jingga selutut, dengan bolero berwana senada. Rambutnya cukup digerai dan diberi bando, sempurna! Vinka kelihatan semakin imut!
17.30
''Gue bakal jalan sama Doni!''

17.45
''Ugh,, gue yakin gue aman sama Doni''
17.50
''Gue kan aman sama Angga, tapi Doni? Pasti lebihh aman!''
18.00
''Gue, bakal jalan sama Doni''
Kata-kata meyakinkan diri tersebut diucapkan Vinka setiap kali dia ingat akan makan malam dengan Doni. Entah mengapa, setiap Vinka mengatakan kata-kata tersebut ,dia semakin merasa tidak yakin. Dia tiba-tiba takut dengan apa yang akan terjadi, amankah dia bersama Doni? Doni baik apa tidak? Apakah nanti akan menyenangkan?
''Aaaaaaaaaa, gue harus bagaimana??'' Vinka semakin panik.
''Ini semua salah Angga!'' Vinka malah menyalahkan Angga
''Semua latihannya sia-sia deh, Gue malah suka sama Angga'' Hah??? Vinka jadi kaget dengan pikirannya sendiri.
''Apa gue beneran suka sama dia?'' Vinka mengingat semua kejadian selama dia bersama Angga dan terakhir saat mereka berpisah.
''Iya gue sedih, tapi gue pikir ini cuma sedih ditinggal teman jalan, teman berbagi yang udak klop banget'' Saat Vinka masih panik dan belum bisa menetralkan perasaannya mamanya sudah mengetuk pintu kamarnya.
''Sayang, dibawah ada teman kamu tuh, katanya namanya Doni'' Mamanya masuk ke kamar
''Hah?? Udah datang mam? Sekarang jam berapa sih?'' Vinka menengok jam tangannya, 19.30. Astaga, dia harus bagaimana?????
''Kamu kenapa sih? Kok bingung begitu? Sudah ditunggu lho sayang, kasian teman kamu itu'' Mamanya mengingatkan
''Eh iya mam'' Vinka mengambil tas kecilnya yang berisi dompet dan ponsel. Tiba-tiba dia berlari ke arah nakas dekat tempat tidurnya, dia mengambil semprotan merica.
''Buat apa sayang? Kan kamu mau keluar dengan temanmu?'' mamanya bertanya heran karena Vinka hanya akan membawa semprotan merica saat pergi sendiri.
''Jaga-jaga aja mam, sudah aku berangkat ya mam'' Vinka mencium pipi mamanya lalu bergegas turun. Doni sedang menunggu di ruang tamu melihatnya turun. Doni langsung bengong, Vinka yang melihatnya merasa aneh, kenapa pula dengan anak ini?
''Hei Don?? Bumi memanggil Doni! Doni???''
Doni tergeragap ''Heh?? Hai Vin,,,'' Doni memandangnya dari atas ke bawah lalu keatas lagi ''Kamu, luar biasa, cantik banget'' Doni akhirnya bisa menguasai diri.
Vinka semakin mengkeret takut, sejak kapan Doni yang perfect ini suka memuji??
''Ehh?? Makasih, yuk jalan''
###?????????###
Mereka tiba di kafe favorit Angga dan Vinka dulu, Breeze. Vinka jadi mellow lagi, Aduh kenapa gue ingat yang dulu lagi, Stop Vinka! Angga sudah berakhir! Batin Vinka masih meyakinkan dirinya. Bukan maksudnya dia ingin mengingat-ingat juga, tadi saat berangkat Doni bertanya mau makan di kafe mana Vinka langsung menyebutkan kafe ini, satu-satunya kafe yang akan membuatnya nyaman dan merasa aman.
''Kafenya bagus, cozy banget, kamu nemu aja'' Doni mengomentari setelah mereka selesai memesan. Suasana kafe memang menyenangkan, dengan sofa-sofa panjang dan lighting yang remang, kolam air mancur yang bergemericik mengiringi permainan musik, romantis sekali. Vinka hanya tersenyum masam karena yang menemukan kafe ini Angga dan dia juga mengatakan hal yang sama seperti Doni. Akhirnya pesanan mereka sampai, karena kafe ini memiliki menu steak yang sangat lezat akhirnya mereka memutuskan memesan steak, Vinka dengan menu favoritnya chicken black pepper, Doni memesan tenderloin steak. Vinka kembali teringat, Angga akan memesan double sirloin steak , katanya, dia tidak akan puas hanya dengan menu single.
Kenapa sih gue masih ingat dia terus? Iya gue tau gue suka bahkan mungkin sayang sama dia, tapi dia kan brengsek?? Kenapa gue masih sedih aja?Vinka bertanya dalam hati.
Akhirnya, Doni dan Vinka makan dalam diam, Vinka masih sibuk dengan pikirannya dan semakin lama semakin sedih. Bersama Doni rasanya tidak nyaman, apa dia masih takut Doni????????
''Vin??'' Doni memanggilnya
''Eh iya??'' Vinka semakin tidak nyaman dengan tatapan Doni, dia cepat-cepat ingin pulang
''Kamu tahu? Aku senang sekali akhirnya bisa makan malam dengan kamu, Aku..'' ucapan Doni dipotong Vinka
''Sorry Don! Gue mau ke toilet sebentar'' Vinka langsung bangkit dan berlari ke toilet. Dia menangis, badannya gemetar lalu terduduk di lantai toilet. Dia benci dirinya sendiri, kenapa masih saja mengingat Angga brengsek itu? Dan kenapa Dia tadi sangat takut berhadapan dengan Doni setelah makan? Vinka berusaha menenangkan diri.
Limabelas menit kemudian Vinka bisa menenangkan diri keluar dari toilet.
“Gue pasti bisa”
“Doni Cuma cowok biasa”
“Dia Gak bakal nyakitin gue”
Vinka masih saja menggumamkan kalimat-kalimat penyemangat agar dia bisa menghadapi Doni dengan tenang saat tiba-tiba ada yang menarik tangannya saat berjalan kembali.
''Auww'' vinka menjerit tertahan. Setelah dia berbalik dia kaget sekali, Angga??!
''Hai sayang??'' Angga masih menggunakan sapaan sayangnya, Vinka kembali menagis. Angga tersenyum kemudian menarik tubuh Vinka dalam pelukannya.
''Hei hei?? Kenapa? Aku disini'' Angga mengelus punggung dan rambut Vinka untuk menenangkannya, seperti biasa Vinka malah semakin kencang menangis.
''Hush, hush'' kok hush hush?? ''Cup, cup cup sayang'' Angga menepuk puncak kepala Vinka. Tiba-tiba Vinka mendorong tubuh Angga,
''Kamu,, hiks hiks,, kamu,,, hiks'' Vinka susah berbicara ''Kamu kenapa disini?'' ucap Vinka akhirnya
''Memangnya kamu gak kangen sama aku? Aku kesini ‘menyelamatkan’ kamu dari Doni lah, kamu masih takut sama Doni kan??''
''Kok, kok??'' Vinka hanya bisa mengeluarkan kata itu. Sebenarnya dia ingin bertanya kok tahu sih?, tapi Angga sudah mengerti
Angga tertawa keras ''Aku tahu lah, kamu tuh bisanya cuma sama aku. Enak saja! Aku sudah susah payah ngelatih kamu terus aku kasih kamu ke cowok lain?? Gak bakal!'' ucap Angga mantap
''Hah??''
''Kamu bakal takut terus sama semua cowok yang mau PDKT karena kamu masih akan merasa terancam, kecuali aku tentu saja karena kamu sudah terbiasa sama aku, jadi kamu gak takut lagi'' jawab Angga Pede yang langsung mendapat pukulan bertubi di dadanya.
''Jahat, jahat, jahat, terus kenapa kamu ninggalin aku? kenapa kemarin mutusin aku?? Jahat jahat'' Vinka kembali menangis
''Heii heiiiii, auwwww'' Angga berhasil menangkap pergelangan tangan Vinka, lalu dia menyejajarkan wajahnya dengan wajah Vinka.
''Apa kamu sadar sesuatu saat aku gak ada?'' Tanya Angga lembut. Vinka cuma bisa mengangguk sambil menunduk
''Apa?'' tanya Angga kembali
''Aku,,,aku,, aku..'' Angga kembali memeluknya
''Aku sayang kamu??'' tanya Angga sambil tersenyum. Vinka hanya bisa mengangguk sambil menangis di pelukan Angga. Dia bahagia sekali!
''Beneran kamu sayang aku?'' Vinka kembali mengangguk. Angga lalu melepas pelukannya.
''Coba bilang dong, aku mau denger'' Anggaa tersenyum jahil.
Sialan! Udah jahat kemarin buat aku nangis, sekarang mau aku nembak duluan?? Dasar cowoookk nyebeliiinnnnnn!!! Tapi gue sukaaaaaaaaa,, Vinka menggerutu dalam hati.
''Ayo dong sayang, kan aku mau denger''
''Aku,, aku, aku sayang kamu'' Vinka mengucapnya lirih tapi cukup jelas, Untuk kesekian kali Angga memeluknya kembali, Erat!!
''Uhhhh, kamu cute banget sih'' Angga menggoyangkan tubuh Vinka ke samping kiri dan kanan.
''Aku lebih sayang kamu'' Angga kemudian berkata. Vinka hanya bisa semakin membenamkan wajahnya pada dada Angga dan mengeratkan pelukannya.
###AAAAAAAAAAAA###
Sambil bergandengan tangan mereka kembali ke dalam kafe. Vinka deg deg an karena tadi dia meninggalkan Doni dan sekarang dia bergandengan tangan dengan Angga. Bisa-bisa dia dianggap playgirl ! Vinka baru sadar kalau ternyata mereka sudah berada di mobil Angga.
''Lho?? Kok kita disini? Kita kan ketemu Doni dulu'' Vinka bertanya pada Angga
''Kenapa ketemu Doni?'' Angga balik bertanya ditambah tatapan tajam
''Kan aku tadi berangkat sama Doni, tadi dia aku tinggal ke toilet'' Vinka menjawab dengan lirih, nyalinya ciut ditatap seperti itu oleh Angga. Dia bisa saja bersikap seenaknya pada cowok mana saja, tapi sekarang dia hanya jadi kerupuk disiram air kalau berhadapan dengan Angga.
''Oh, tadi aku udah ketemu Doni, terus aku suruh dia pulang aja” Angga mulai menjalankan mobilnya, sementara Vinka cuma bisa bengong mendengar cerita Angga.
''Tapi kamu nakal juga ya?? Siapa yang ngebolehin kamu jalan sama Doni pake dandan secakep ini??? Perasaan kamu gak pernah dandan pas kita jalan? Paling cuma pakai jeans sama kaos atau rok sama kaos'' Angga menoleh pada penampilan Vinka
''Ehhh, terserah dong, Lagian kamu jahat banget!! aku masih marah tau sama kamu!!! Ini pembalasannya'' Vinka mencoba melawan. Angga tersenyum jahil lalu menepikan mobilnya.
''Aku harus ngapain biar kamu gak marah lagi?'' Tanya Angga lembut sambil melepaskan seat belt lalu mendekat ke arah Vinka
''Eh, eh,'' Vinka malah semakin merapat ke pintu disamping kirinya
''Apa?'' Tanya Angga santai sambil terus mendekatkan wajahnya. Vinka jadi panik, apa Angga akan menciumnya? Aduuhh ini ciuman pertamanya, jangankan di bibir di kening aja belum pernah (dia belum tahu aja waktu Angga kilaf)
Angga semakin mendekat, mendekat, hangat napasnya terasa di wajah Vinka, deg deg deg, 5 cm, 3cm, 2 cm,kemudian
cupp!
Ha?? Kok? Vinka kaget, bukan di bibir?? Di pipi! Di pipi????
Angga kemudian menjauh, tersenyum! Kali ini senyum sungguhan, lalu dia menjalankan mobilnya kembali.
''kok?'' ucap Vinka akhirnya
''Kenapa? Kecewa ya bukan di bibir?'' hahahahaha.
''Aku sayang sama kamu, beneran sayang! Kamu cewek pertama yang bener-bener bisa buat aku jatuh cinta. Jadi aku bakal memperlakukan kamu dengan hormat dan sayang juga, yang tadi itu sebenernya colongan'' Angga lalu terkekeh
''Apa hubungannya? Kan aku juga sayang sama kamu? Lagian tadi kamu peluk aku berapa kali coba? Katanya memperlakukan dengan hormat? Dicium juga di pipi'' Vinka protes
'' Sayangku, Aku sayang kamu bukan karena ingin memiliki fisik kamu, jadi aku mau sayang yang tulus dari kamu juga. Aku belum bisa janjiin apa-apa, tapi nanti bakal aku buktiin aku serius sama kamu. Jadi, No cium!''
Angga kemudian menambahkan, “Kalau soal peluk sama cium pipi itu, hehehehehe, aku kan masih belajar juga sayang, yang itu aku belum bisa ngendaliin, refleks sih” Angga menggaruk kepalanya
''Huuuuuu,,,, curang banget! Kamu kan sudah pernah pacaran berpuluh-puluh kali???'' Vinka cemberut
''Kamu mau jadi cewek-cewek yang pernah aku pacarin? Mau ditinggalin kaya mereka?'' Tanya Angga, vinka menggeleng. ''Kamu tahu? Aku gak mau yang lain lagi, Aku mau kamu! karena Aku sayang sama kamu, jadi aku bakal ngasih yang terbaik buat kamu, kamu yang pertama dan aku berusaha buat jadiin yang terakhir!'' bukan janji yang muluk, tapi hanya sebuah tekad dan kesungguhan yang ingin ditunjukkan Angga.
Vinka jadi takjub sendiri, sebegitu besarkah pengaruh 'pacaran' sebulan mereka pada Angga?
''Whoaaaa''
''Hahahahaha, ternyata latihan cinta itu bukan cuma buat kamu, tapi juga buat aku Erlangga Dipa Sastranegara, untuk pertamakalinya jatuh cinta sama cewek, Savinka Putri''
''Playboy insaf??'' Sahut Vinka, mereka lalu tertawa bersama.

No comments: