SELAMAT DATANG!

Welkom! Wellcom!!benvenuto!willkommen!Bienvenue!!
Semua kata diatas berarti SELAMAT DATANG! dari Indonesia.
Semoga kalian-kalian yang mengunjungi blog ini akan merasa nyaman dan nggak pulang pulang kaya Bang Toyib, atau malah kesasar Nyari Alamat Palsu kaya Ayu Ting-Ting,,,,,,,
"DON'T COPAS PLEASE!!! TRY TO BE HONEST GUYS!!"
Semoga betah dan nggak kapok mampirr. :D

Sunday, December 25, 2011

CERBUNG: LATIHAN CINTA 5

Review:
Ini tuh kejadian kontroversial, gimana nggak?? Doni yang bukan siapa-siapanya Vinka mulai berani mengambil tindakan yang bisa dikategorikan ngajak ribut! Selain itu sikap cuek Angga juga menjadi pertanyaan serius.
Wah wah wah wah
###I TAKE CARE OF YOU###

Angga menunggui Vinka yang belum sadar dari 15 menit yang lalu. Doni sendiri sudah pergi karena dia ada ujian susulan di ruang guru. Angga sedang tenggelam dalam pikirannya ketika mendengar rintihan pelan dari Vinka.
''Hei, sudah sadar? Kamu gak apa-apa sayang? Masih sakit?'' Tanya AnggaVinka hanya membalas dengan merintih. Angga kemudian duduk di sisi ranjang menjauhi kaki Vinka. Kaki Vinka keseleo, jadi bau obat urut hasil pijatan mbak-mbak perawat.
''Ughhh,, sakit banget Ngga,,'' Rintih Vinka
''Mau pulang?''
''Tapi kan lo..'' Angga melotot, masih sempet-sempetnya mengingatkan tentang ‘aku kamu’. ''Tapi kan kamu bawa motor, susah dong'' Jawab Vinka akhirnya
''Ya nanti aku suruh supir di rumah buat nganterin mobil, Biar motornya dibawa pulang'' Angga meyakinkan, soalnya dia kasihan juga, Melihat muka Vinka yang pucat dan kelihatan kesakitan itu.

Istirahat Jam kedua supir keluarga mengantar mobil Angga. Angga dengan telaten memapah Vinka dari UKS. Dia sudah izin ke bagian Tata usaha buat ikut pulang mengantar Vinka, sekalian, kalau ikut pelajaran juga gak keburu jadi pulang saja. Mereka jadi tontonan, penonton alias teman-teman sekolah mereka pada ribut tentang betapa perhatiannya Angga sama Vinka. Cewek-cewek iri sama Vinka tadi dia digendong Doni sekarang dipapah Angga, Cowok-cowok iri sama Angga soalnya bisa mapah plus nganterin Vinka pulang. Doni juga ternyata memperhatikan kejadian itu dari kejauhan. Dia hanya bisa menghela napas. Dia merasa sangat cemburu pada Angga, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
''Pelan-pelan, aduhhh, udah??'' Vinka mengangguk. Angga sedang mengepaskan posisi Vinka duduk di jok depan mobilnya.
Angga berbalik,
''Mas Rudy, Ini kunci motornya, STNK nya ini'' kata Angga sambil merogoh saku untuk menemukan dompetnya.
''Ini duit bensin, soalnya bensinnya mau habis, motornya di belakang lapangan basket, bilang sama Mama, gue ada perlu''
''Baik mas'' Kata mas Rudy (sopir keluarga Angga) patuh
''Makasih lho mas, sorry ngerepotin, gue cabut dulu'' Angga lalu memutari mobilnya dan mengantarkan Vinka pulang.
###INI JUGA YANG PERTAMA###
Ini yang pertama, pengalaman sama cowok lagi, ini yang pertama dia diantar cowok saat dia sakit. Sejak di 'latih' Angga secara sepihak, Vinka sering mengalami pengalaman pertama, pertamakali nonton sama cowok(walaupun gagal total), pertamakali diantar jemput cowok, pertamakali kerumah cowok, pertamakali mengenalkan cowok sama mamanya, pokoknya Angga jadi cowok pertama deh. Waktu PDKT sama cowok-cowok sebelumnya, Vinka cuma di SMS sama ditelepon saja, Kadang-kadang disamperin ke kelas, ngobrol sebentar. Itu saja Vinka sudah takut banget banget banget, pengen banget dia pergi ke ujung dunia menjauh dari mereka.
Pokoknya Vinka segitu parahnya sama cowok, tapi sama Angga, dia merasa gak takut lagi. Awalnya dia masih takut sih sama Angga soalnya dia Playboy abis, tapi makin kesini Angga baik banget, perhatian, dan cukup sopan. Dia mulai terbiasa, lagian sekarang Angga kan gak punya cewek lain lagi. Vinka mengalihkan pandangannya, menatap Angga diam-diam. Deg, Deg, Deg...
Kok gue jadi deg deg an begini?? Batin Vinka
Jangan-jangan gue naksir Angga lagi?? Aduhhh jangan sampeeee, ya Allah. Vinka memohon dalam hati.
Gak! Gue cuma lagi nyembuhin takut cowok gue, Gue bakal sama Doni! Vinka menyemangati dirinya sendiri.
''Vin? Mau makan dulu gak?'' Angga membuyarkan lamunannya
''Hah? Gak ah, aku mau cepet-cepet masuk rumah, Aku mau tidur''
''Oke deh'' Jawab Angga
Sampai di tujuan mereka, Angga kembali memapah Vinka.
''Kok rumah kamu sepi banget sih sayang? Gak ada orang ya?'' Tanya Angga melihat rumah besar itu terkunci.
''Iya, Si ijah lagi pulang kampung, mang ujang pasti nganter papa ke kantor, mama juga kerja'' Jawab Vinka susah payah. Sakit banget kakinya, walaupun tadi sempat dipijat sama perawat sekolah tapi masih sakit.
''Udah gak papa aku bawa kunci kok, lo ahhh'' kaki kiri Angga gak sengaja nyenggol kaki kanan Vinka yang keseleo.
''Sorry, sayang, sorry sorry gak sengaja''
''Ahhhh, kamu gimana sih, sakit banget tau!, mamaaaaaaaaaaaa,'' Vinka sampai meneteskan air mata
''Aduhh,, sorry sorry'' Angga merasa bersalah banget, dia tadi mau membantu Vinka maju, tapi malah gak sengaja menyenggol kaki kanan Vinka. Angga akhirnya mendudukkan Vinka di kursi teras.
''Masih sakit ya? Mau apa? Minum obat?'' Angga aneh lagi, mana ada obat buat keseleo? Ada sih, tapi kan obat oles??? (iya gak sih?? Anggep aja iya)
''Mamaaaaaaaaaaaaaaa'' Vinka masih saja menangis. Refleks Angga memeluknya, berdasarkan pengalaman kalau cewek-cewek nangis itu dipeluk bakal diem. Tapi Vinka malah tambah kenceng nangisnya.
''Huaaaaa mama, huaaaaaaaa''. Angga cepat melepas pelukannya.
''Kamu, kenapa lagi???'' tanya Angga bingung, Vinka cuma menunjukkan kakinya yang kembali disenggol Angga.
###AAAAAAAAAAA###
Akhirnya dengan perjuangan ekstra Angga berhasil menenangkan Vinka. Sekarang Vinka sedang menonton film di ruang keluarga, sementara Angga rela membuatkan es susu coklat buat Vinka. Sekarang sudah pukul 16.00, tadi mama Vinka pas istirahat kantor sempat pulang untuk melihat keadaan anak semata wayangnya. Mama Vinka bilang kalau nanti malam akan memanggil tukang pijat urat di dekat komplek mereka buat menyembuhkan kaki Vinka, tapi dia dengan terpaksa harus balik kantor karena adaemergency. Angga masih disitu karena dimintai tolong Tante Ari buat jagain Vinka selama dia pergi.
“Angga cepetaannnnnn!!!” Teriak Vinka dari ruang keluarga
“Sabar sayang, masih nyari gelas” Sahut Angga dengan berteriak juga
“Ambil gelas yang mana aja deh” Balas Vinka
“Iya, iya... nih” Angga ternyata selesai membuat susu coklat dingin, Vinka langsung menerimanya dan meminum habis sampai tetes terakhir.
“Haus banget ya?” Tanya Angga takjub. Vinka yang bertubuh mungil ini ternyata kalau lagi haus bisa minum secepat dan sebanyak itu.
“Hu um, enak Ngga, Makasih!!” Vinka menyodorkan gelas kotor pada Angga dan dengan cueknya melanjutkan menonton film.
Suasana jadi hening tapi menyenangkan, mereka serius menonton. Setelah satu jam menonton akhirnya film yang mereka tonton sudah selesai, Angga bertanya lagi pada Vinka ''Sayang, kamu butuh apa lagi?''
Angga lalu menoleh dan mendesah. ''Yah, udah tidur ya? kasihaaan, pasti kesakitan deh'' Angga kembali terdiam, kemudian dia memandang sekitar ruang keluarga Vinka dan tiba-tiba dia mendaratkan ciuman singkat ke kening Vinka.
Dia lalu jadi tersenyum-senyum sendiri
###MASIHKAH ADA HARAPAN?##
“Aduuuhhhh, mamaaaaaaa, ampun maaaaa” Terdengar jeritan Vinka dari kamar. Angga sudah pulang tadi sore saat mamanya datang. Mamanya cuma bisa meringis melihat wajah kesakitan anaknya. Vinka sedang diurut sama tukang urut dekat komplek mereka.
“Sabar ya sayang, sebentar doang, nanti juga sembuh” kata Tante Ari sambil mengelus rambut anaknya. Tiba-tiba ponsel Vinka berdering, Vinka sedikit terkejut saat melihat caller id yang berkelip-kelip, Doni??
“Bentar mbah, saya mau terima telepon dulu” kata Vinka pada Mbah-mbah tukang urut tersebut. Gak lucu kan saat ditelepon Vinka malah menjerit-jerit? Nanti dikira dia korban kejahatan lagi.
“Halo?” Sumpah Vinka gugup banget menerima telepon dari Doni, deg deg an gimana gitu.
“Vinka? Ini aku,,,, Gimana keadaan kamu?” Tanya Doni lembut
“Iya? Baik, ini lagi dipijet sama mbah tukang urut” Dipijet apa diurut sih? Kan beda, Ahh bodo Vinka sudah gugup duluan jadi gak sadar.
“Oh,,,” Doni lalu terdiam
“Eh, BTW makasih ya udah nolongin gue tadi” Kata Vinka cepat
“Lho kamu tahu?” Doni sedikit kaget, karena saat ditolong Vinka kan sedang kesakitan, jadi kemungkinan dia bakal lupa.
“Tadi Angga kasih tau gue, Sekali lagi makasih lho”
“Iya sama-sama, eh kamu kan mau diurut? Sudah dulu ya, semoga cepat sembuh” Setelah mendapat jawaban dari Vinka, Doni menutup teleponnya. Ternyata dari Angga, pikir Doni Angga tidak akan mengatakan pada Vinka siapa yang menolongnya. Karena jika Doni ada di posisi Angga dia akan menyembunyikan siapa yang menolong Vinka. Dia pasti sudah setengah mati kesal dan cemburu.

No comments: