“Kamu tidak kedinginan?” Suaranya lembut, tapi aku tahu dia menghawatirkanku. Pasti dia kebingungan mencariku dan akhirnya menemukanku di sini, di luar. Dia tidak marah ketika aku menghilang dari pesta ulang tahunnya.
"Aku benci keramaian"
"Aku benci keramaian"
Dia selalu mengerti aku, dengan caranya sendiri.
“Kamu mau kita pergi dari sini?” Tanyanya tiba – tiba. Aku hanya diam, diperlakukan lembut setelah aku
bertingkah egois membuatku merasa bersalah. Ini hukuman untukku
darinya, menghukum dengan caranya sendiri.
“Jahat! Kamu seharusnya marah!” Dia
mengerutkan keningnya lalu tertawa. “Bukankah karena itu kamu menyukaiku? Ini hari ulang tahunku jadi seharusnya kamu menurut, jadi kita mau ke mana?”
No comments:
Post a Comment